Tuesday 5 May 2009

Fenomena

  1. Yang pertama adalah ketika kita menjadikan benda-benda aneh tadi menjadi sebuah benda bertuah, atau benda jimat yang diperlakukan berbeda dengan benda-benda lain. Disitu seringkali justru mnurutku menjadikan makna taukhid (iman) bisa berubah atau terkontaminasi. Apalagi kalau sering ada orang yang berdoa didepan atau didekat barang-barang bertuah itu, bahkan seringjuga ada orang sholat didekat tempat atau benda”keramat” ini. Aku sendiri ngga tahu (ragu) apakah melakukan hal ini diperbolehkan dalam islam ? mnurutku sih ni ga bener, cmiiw (correct me if i am wrong).

  2. Kedua. Apakah fenomena itu bukan hasil rekayasa atau rekacipta seseorang. Walaupun memang bisa saja diniatkan dengan bagus supaya orang lain mau bertambah imannya. Apalagi Islam menganut “segala sesuatu tergantung dari niatannya”, jadi berbohong demi niat baik itu hukumnya gimana. Skali lagi … disini aku tidak tahu (cmiiw). Disini ada ketidak jujuran untuk sebuah niat baik. Mana yang didahulukan?
    Mungkin ada yang dapat menjelaskannya ?.
  3. Nah salah satu lagi yang menggelitik aku selanjutnya adalah ketika fenomena ini sering mengundang perdebatan. Perdebatan pada awalnya sekedar berbeda … ya sekedar berdebat, ‘nothing more nothing less … just different‘. Namun perbedaan yang mengundang perdebatan juga bisa berkembang menjadi baik bisa juga buruk. Ada yang suka kebersamaan dengan segala persamaannya seperti seragamnya ketika kita sholat berjamaah, namun ada pula yang lebih suka perbedaan karena “berbeda itu karunia” … looh piye to iki ?
Sumber berita : Web Lain

1 comments:

Danang Soesanto said...

Allah memang maha segalanya, bukti yang sengaja Allah SWT perlihatkan di muka bumi ini menjadi kita semakin tambah Iman dan meng-Imaninya. Maha besar Allah atas segala sesuatu. ingat setiap tanggal 27/28 Mei jam 16.18 matahari tepat di atas Kakbah, sebagai acuan kiblat kita, insya Allah barokah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms