Wednesday 12 January 2011

Tahun 2050, 20 Persen Penduduk Eropa adalah Muslim

Tahun 2050, 20 Persen Penduduk Eropa adalah Muslim

MUSLIM DI EROPA: Warga asli Jerman yang beralih memeluk Islam menjalankan salat

LONDON--Sebagian besar ahli demografis memprediksi angka pertumbuhan pupulasi Muslim Eropa akan naik pesat dalam beberapa dekade mendatang. Daily Telegraph Inggris, sebagaimana dilansir Islamonline.net, melaporkan Muslim di Eropa pada tahun 2050 diperkirakan menjadi 20% dari seluruh populasi benua tersebut karena meningkatnya imigrasi dan berkurangnya angka kelahiran penduduk Eropa asli.

Menurut data ahli demografis yang dihimpun oleh koran tersebut, populasi Muslim dari total populasi 27 negara di Eropa akan meningkat menjadi 20%, pada tahun 2050. Dari 27 negara tersebut yang diindikasikan akan memiliki proporsi Muslim lebih tinggi dalam waktu dekat adalah Inggris, Spanyol, dan Belanda.

Inggris, yang saat ini memiliki jumlah penduduk 20 juta lebih sedikit daripada Jerman, juga diproyeksikan akan menjadi negara terpadat di Eropa pada tahun 2060 dengan jumlah penduduk 77 juta jiwa.

Di tahun 2009, jumlah Muslim di Perancis mencapai 9% dari total populasi. Di kota-kota seperti Marseilles dan Rotterdam, angkanya mencapai 25%. Di London dan Copenhagen, penduduk Muslim berjumlah 10% dari total populasi.

Spanyol adalah negara dengan peningkatan jumlah populasi Muslim terbesar dengan masuknya satu juta imigran Moroko ke negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara, di Belgia, nama-nama yang paling banyak ditemukan adalah nama Islami seperti Muhammad, Adam, Royan, Ayyub, Mahdi, Amin, dan Hamzah.

Data demografis tentang tingkat pertumbuhan Islam menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah Muslim di negara-negara non-Muslim disebabkan terutama oleh imigrasi (di negara-negara Barat) dan angka kelahiran yang lebih tinggi (di seluruh dunia).

Tahun 2006, negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1.8% per tahun. Bandingkan dengan angka pertumbuhan penduduk dunia yang hanya 1.12% per tahun.


Bom Waktu Demografis Bernama Islam


Hasil survei yang dilansir Daily Telegraph tersebut telah memicu tuduhan bahwa para penyusun kebijakan gagal melawan tantangan-tantangan dari “bom waktu demografis”. Para ahli mengatakan kurang ada diskusi mengenai bagaimana perubahan populasi akan mempengaruhi wilayah-wilayah kehidupan mulai dari pendidikan dan perumahan hingga kebijakan luar negeri dan pensiun.

Diperkirakan, para politisi Uni Eropa terutama kelompok kanan akan mengupayakan adanya pemberhentiaan masuknya imrigran Muslim dalam waktu dekat demi menjaga keseimbangan atsmosfer negara-negara Uni Eropa.

"Uni Eropa sangat memerlukan kebijakan politis untuk masalah imigran demi kemajuan tanpa adanya duri yang akan menjadi masalah di kemudian hari," ujar Angel Goergia, Sekjen Organisasi Bantuan dan Pertumbuhan Ekonomi.

Menurut Carnegie Endowment for International Peace, Database Kristen Dunia pada tahun 2007 memperkirakan enam agama dengan pertumbuhan paling cepat adalah Islam (1.8%), aliran keyakinan Bahai’i (1.7%), Sikhisme (1.62%), Jainisme (1.57%), Hinduisme (1.52%), dan Kristen (1.32%). Tingginya angka kelahiran disebut sebagai penyebab pertumbuhan tersebut.

Monsignor Vittorio Formenti, yang menyusun buku tahunan Vatikan, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan koran Vatikan, L’Osservatore Romano, bahwa “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita tidak lagi berada di puncak, Muslim telah menggeser posisi kita.” Ia mengatakan bahwa jumlah umat Katolik adalah 17.4% dari total populasi dunia, sedangkan Muslim mencapai 19.2%. “Benar bahwa keluarga-keluarga Muslim, seperti yang telah diketahui, terus melahirkan banyak keturunan, sebaliknya, keluarga Kristen semakin sedikit memiliki anak,” ujarnya.

Juga disebutkan dalam sejumlah klaim bahwa peningkatan jumlah Muslim disebabkan semakin banyaknya orang yang masuk agama Islam. Namun, data jumlah mualaf ini sulit untuk diverifikasi.

Contohnya, New York Times telah mengklaim bahwa 25% Muslim Amerika adalah mualaf. Di Inggris, juga ada klaim bahwa sekitar 10.000 hingga 20.000 orang masuk Islam tiap tahunnya.

Sumber : Republika News

Islam: Agama yang Berkembang Paling Pesat di Eropa



Dari website : HARUN YAHYA

Selama 20 tahun terakhir, jumlah kaum Muslim di dunia telah meningkat secara perlahan. Angka statistik tahun 1973 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Muslim dunia adalah 500 juta; sekarang, angka ini telah mencapai 1,5 miliar. Kini, setiap empat orang salah satunya adalah Muslim. Bukanlah mustahil bahwa jumlah penduduk Muslim akan terus bertambah dan Islam akan menjadi agama terbesar di dunia. Peningkatan yang terus-menerus ini bukan hanya dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara Muslim, tapi juga jumlah orang-orang mualaf yang baru memeluk Islam yang terus meningkat, suatu fenomena yang menonjol, terutama setelah serangan terhadap World Trade Center pada tanggal 11 September 2001. Serangan ini, yang dikutuk oleh setiap orang, terutama umat Muslim, tiba-tiba saja telah mengarahkan perhatian orang (khususnya warga Amerika) kepada Islam. Orang di Barat berbicara banyak tentang agama macam apakah Islam itu, apa yang dikatakan Al Qur'an, kewajiban apakah yang harus dilaksanakan sebagai seorang Muslim, dan bagaimana kaum Muslim dituntut melaksanakan urusan dalam kehidupannya. Ketertarikan ini secara alamiah telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam. Demikianlah, perkiraan yang umum terdengar pasca peristiwa 11 September 2001 bahwa "serangan ini akan mengubah alur sejarah dunia", dalam beberapa hal, telah mulai nampak kebenarannya. Proses kembali kepada nilai-nilai agama dan spiritual, yang dialami dunia sejak lama, telah menjadi keberpalingan kepada Islam.

Hal luar biasa yang sesungguhnya sedang terjadi dapat diamati ketika kita mempelajari perkembangan tentang kecenderungan ini, yang mulai kita ketahui melalui surat-surat kabar maupun berita-berita di televisi. Perkembangan ini, yang umumnya dilaporkan sekedar sebagai sebuah bagian dari pokok bahasan hari itu, sebenarnya adalah petunjuk sangat penting bahwa nilai-nilai ajaran Islam telah mulai tersebar sangat pesat di seantero dunia. Di belahan dunia Islam lainnya, Islam berada pada titik perkembangan pesat di Eropa. Perkembangan ini telah menarik perhatian yang lebih besar di tahun-tahun belakangan, sebagaimana ditunjukkan oleh banyak tesis, laporan, dan tulisan seputar "kedudukan kaum Muslim di Eropa" dan "dialog antara masyarakat Eropa dan umat Muslim." Beriringan dengan berbagai laporan akademis ini, media massa telah sering menyiarkan berita tentang Islam dan Muslim. Penyebab ketertarikan ini adalah perkembangan yang terus-menerus mengenai angka populasi Muslim di Eropa, dan peningkatan ini tidak dapat dianggap hanya disebabkan oleh imigrasi. Meskipun imigrasi dipastikan memberi pengaruh nyata pada pertumbuhan populasi umat Islam, namun banyak peneliti mengungkapkan bahwa permasalahan ini dikarenakan sebab lain: angka perpindahan agama yang tinggi. Suatu kisah yang ditayangkan NTV News pada tanggal 20 Juni 2004 dengan judul "Islam adalah agama yang berkembang paling pesat di Eropa" membahas laporan yang dikeluarkan oleh badan intelejen domestik Prancis. Laporan tersebut menyatakan bahwa jumlah orang mualaf yang memeluk Islam di negara-negara Barat semakin terus bertambah, terutama pasca peristiwa serangan 11 September. Misalnya, jumlah orang mualaf yang memeluk Islam di Prancis meningkat sebanyak 30 hingga 40 ribu di tahun lalu saja.

Gereja Katolik dan Perkembangan Islam

Gereja Katolik Roma, yang berpusat di kota Vatican, adalah salah satu lembaga yang mengikuti fenomena tentang kecenderungan perpindahan agama. Salah satu pokok bahasan dalam pertemuan bulan Oktober 1999 muktamar gereja Eropa, yang dihadiri oleh hampir seluruh pendeta Katolik, adalah kedudukan Gereja di milenium baru. Tema utama konferensi tersebut adalah tentang pertumbuhan pesat agama Islam di Eropa. The National Catholic Reporter melaporkan sejumlah orang garis keras menyatakan bahwa satu-satunya cara mencegah kaum Muslim mendapatkan kekuatan di Eropa adalah dengan berhenti bertoleransi terhadap Islam dan umat Islam; kalangan lain yang lebih objektif dan rasional menekankan kenyataan bahwa oleh karena kedua agama percaya pada satu Tuhan, sepatutnya tidak ada celah bagi perselisihan ataupun persengketaan di antara keduanya. Dalam satu sesi, Uskup Besar Karl Lehmann dari Jerman menegaskan bahwa terdapat lebih banyak kemajemukan internal dalam Islam daripada yang diketahui oleh banyak umat Nasrani, dan pernyataan-pernyataan radikal seputar Islam sesungguhnya tidak memiliki dasar. (1)

Mempertimbangkan kedudukan kaum Muslim di saat menjelaskan kedudukan Gereja di milenium baru sangatlah tepat, mengingat pendataan tahun 1999 oleh PBB menunjukkan bahwa antara tahun 1989 dan 1998, jumlah penduduk Muslim Eropa meningkat lebih dari 100 persen. Dilaporkan bahwa terdapat sekitar 13 juta umat Muslim tinggal di Eropa saat ini: 3,2 juta di Jerman, 2 juta di Inggris, 4-5 juta di Prancis, dan selebihnya tersebar di bagian Eropa lainnya, terutama di Balkan. Angka ini mewakili lebih dari 2% dari keseluruhan jumlah penduduk Eropa. (2)

Kesadaran Beragama di Kalangan Muslim Meningkat di Eropa

Penelitian terkait juga mengungkap bahwa seiring dengan terus meningkatnya jumlah Muslim di Eropa, terdapat kesadaran yang semakin besar dalam menjalankan agama di kalangan para mahasiswa. Menurut survei yang dilakukan oleh surat kabar Prancis Le Monde di bulan Oktober 2001, dibandingkan data yang dikumpulkan di tahun 1994, banyak kaum Muslims terus melaksanakan sholat, pergi ke mesjid, dan berpuasa. Kesadaran ini terlihat lebih menonjol di kalangan mahasiswa universitas.

Dalam sebuah laporan yang didasarkan pada media masa asing di tahun 1999, majalah Turki Aktüel menyatakan, para peneliti Barat memperkirakan dalam 50 tahun ke depan Eropa akan menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam.

Islam adalah Bagian Tak Terpisahkan dari Eropa

Bersamaan dengan kajian sosiologis dan demografis ini, kita juga tidak boleh melupakan bahwa Eropa tidak bersentuhan dengan Islam hanya baru-baru ini saja, akan tetapi Islam sesungguhnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Eropa.

Eropa dan dunia Islam telah saling berhubungan dekat selama berabad-abad. Pertama, negara Andalusia (756-1492) di Semenanjung Iberia, dan kemudian selama masa Perang Salib (1095-1291), serta penguasaan wilayah Balkan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389) memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antara kedua masyarakat itu. Kini banyak pakar sejarah dan sosiologi menegaskan bahwa Islam adalah pemicu utama perpindahan Eropa dari gelapnya Abad Pertengahan menuju terang-benderangnya Masa Renaisans. Di masa ketika Eropa terbelakang di bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan di banyak bidang lain, kaum Muslim memiliki perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sangat luas dan kemampuan hebat dalam membangun.

Bersatu pada Pijakan Bersama: "Monoteisme"

Perkembangan Islam juga tercerminkan dalam perkembangan dialog antar-agama baru-baru ini. Dialog-dialog ini berawal dengan pernyataan bahwa tiga agama monoteisme (Islam, Yahudi, dan Nasrani) memiliki pijakan awal yang sama dan dapat bertemu pada satu titik yang sama. Dialog-dialog seperti ini telah sangat berhasil dan membuahkan kedekatan hubungan yang penting, khususnya antara umat Nasrani dan Muslim. Dalam Al Qur'an, Allah memberitahukan kepada kita bahwa kaum Muslim mengajak kaum Ahli Kitab (Nasrani dan Yahudi) untuk bersatu pada satu pijakan yang disepakati bersama:

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. Ali 'Imran, 3: 64)

Ketiga agama yang meyakini satu Tuhan tersebut memiliki keyakinan yang sama dan nilai-nilai moral yang sama. Percaya pada keberadaan dan keesaan Tuhan, malaikat, Nabi, Hari Akhir, Surga dan Neraka, adalah ajaran pokok keimanan mereka. Di samping itu, pengorbanan diri, kerendahan hati, cinta, berlapang dada, sikap menghormati, kasih sayang, kejujuran, menghindar dari berbuat zalim dan tidak adil, serta berperilaku mengikuti suara hati nurani semuanya adalah sifat-sifat akhak terpuji yang disepakati bersama. Jadi, karena ketiga agama ini berada pada pijakan yang sama, mereka wajib bekerja sama untuk menghapuskan permusuhan, peperangan, dan penderitaan yang diakibatkan oleh ideologi-ideologi antiagama. Ketika dilihat dari sudut pandang ini, dialog antar-agama memegang peran yang jauh lebih penting. Sejumlah seminar dan konferensi yang mempertemukan para wakil dari agama-agama ini, serta pesan perdamaian dan persaudaraan yang dihasilkannya, terus berlanjut secara berkala sejak pertengahan tahun 1990-an.

Kabar Gembira tentang Datangnya Zaman Keemasan

Dengan mempertimbangkan semua fakta yang ada, terungkap bahwa terdapat suatu pergerakan kuat menuju Islam di banyak negara, dan Islam semakin menjadi pokok bahasan terpenting bagi dunia. Perkembangan ini menunjukkan bahwa dunia sedang bergerak menuju zaman yang sama sekali baru. Yaitu sebuah zaman yang di dalamnya, insya Allah, Islam akan memperoleh kedudukan penting dan ajaran akhlak Al Qur'an akan tersebar luas. Penting untuk dipahami, perkembangan yang sangat penting ini telah dikabarkan dalam Al Qur'an 14 abad yang lalu:

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (QS. At Taubah, 9: 32-33)

Tersebarnya akhlak Islami adalah salah satu janji Allah kepada orang-orang yang beriman. Selain ayat-ayat ini, banyak hadits Nabi kita SAW menegaskan bahwa ajaran akhlak Al Qur'an akan meliputi dunia. Di masa-masa akhir menjelang berakhirnya dunia, umat manusia akan mengalami sebuah masa di mana kezaliman, ketidakadilan, kepalsuan, kecurangan, peperangan, permusuhan, persengketaan, dan kebobrokan akhlak merajalela. Kemudian akan datang Zaman Keemasan, di mana tuntunan akhlak ini mulai tersebar luas di kalangan manusia bagaikan naiknya gelombang air laut pasang dan pada akhirnya meliputi seluruh dunia. Sejumlah hadits ini, juga ulasan para ulama mengenai hadits tersebut, dipaparkan sebagaimana berikut:

Selama [masa] ini, umatku akan menjalani kehidupan yang berkecukupan dan terbebas dari rasa was-was yang mereka belum pernah mengalami hal seperti itu. [Tanah] akan mengeluarkan panennya dan tidak akan menahan apa pun dan kekayaan di masa itu akan berlimpah. (Sunan Ibnu Majah)

… Penghuni langit dan bumi akan ridha. Bumi akan mengeluarkan semua yang tumbuh, dan langit akan menumpahkan hujan dalam jumlah berlimpah. Disebabkan seluruh kebaikan yang akan Allah curahkan kepada penduduk bumi, orang-orang yang masih hidup berharap bahwa mereka yang telah meninggal dunia dapat hidup kembali. (Muhkhtasar Tazkirah Qurtubi, h. 437)

Bumi akan berubah seperti penampan perak yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan ... (Sunan Ibnu Majah)

Bumi akan diliputi oleh kesetaraan dan keadilan sebagaimana sebelumnya yang diliputi oleh penindasan dan kezaliman. (Abu Dawud)

Keadilan akan demikian jaya sampai-sampai semua harta yang dirampas akan dikembalikan kepada pemiliknya; lebih jauh, sesuatu yang menjadi milik orang lain, sekalipun bila terselip di antara gigi-geligi seseorang, akan dikembalikan kepada pemiliknya… Keamanan meliputi seluruh Bumi dan bahkan segelintir perempuan bisa menunaikan haji tanpa diantar laki-laki. (Ibn Hajar al Haitsami: Al Qawlul Mukhtasar fi `Alamatul Mahdi al Muntazar, h. 23)

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, Zaman Keemasan akan merupakan suatu masa di mana keadilan, kemakmuran, keberlimpahan, kesejahteraan, rasa aman, perdamaian, dan persaudaraan akan menguasai kehidupan umat manusia, dan merupakan suatu zaman di mana manusia merasakan cinta, pengorbanan diri, lapang dada, kasih sayang, dan kesetiaan. Dalam hadits-haditsnya, Nabi kita SAW mengatakan bahwa masa yang diberkahi ini akan terjadi melalui perantara Imam Mahdi, yang akan datang di Akhir Zaman untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan, ketidakadilan, dan kehancuran akhlak. Ia akan memusnahkan paham-paham yang tidak mengenal Tuhan dan menghentikan kezaliman yang merajalela. Selain itu, ia akan menegakkan agama seperti di masa Nabi kita SAW, menjadikan tuntunan akhlak Al Qur'an meliputi umat manusia, dan menegakkan perdamaian dan menebarkan kesejahteraan di seluruh dunia.

Kebangkitan Islam yang sedang dialami dunia saat ini, serta peran Turki di era baru merupakan tanda-tanda penting bahwa masa yang dikabarkan dalam Al Qur'an dan dalam hadits Nabi kita sangatlah dekat. Besar harapan kita bahwa Allah akan memperkenankan kita menyaksikan masa yang penuh berkah ini.


Rujukan:
1. "
Europe's Muslims Worry Bishops," National Catholic Reporter, 22 Oktober 1999
2. "Muslims in
Europe," The Economist, 18 Oktober 2001.
3. Time, 24
Desember 2001.

Polandia Surga Muslim Di Eropa

Polandia,
Masjid kecil di Polandia

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA--Polandia menjadi berita utama baru-baru ini dengan kecelakaan pesawat tragis yang merenggut nyawa hampir 100 tokoh terkemuka di negara itu, termasuk Presiden Lech Kaczynski. Banyak media kemudian meneksplorasi kehidupan sosial di negeri itu. Salah satu yang disorot, adalah kehidupan Muslimin di negeri yang disebut-sebut sebagai "surga toleransi" ini.

Bagi Halima Szahidewicz, pemimpin komunitas Muslim di Bialystok, ibukota wilayah Podlaskie di timur laut negeri yang berbatasan dengan negara Lithuania dan Belarus, Polandia adalah surga bagi kaum Muslim. "Kami saling menenenggang, dan tak ada pertikaian menyangkut keyakinan," ujarnya, yang menjadi Muslim setelah kedua orang tuanya menjadi mualaf itu.

Hidup dalam damai, katanya, adalah keinginan semua orang di Polandia. "Kami fokus pada kesamaan kami, kami juga mencoba untuk mengakui perbedaan-perbedaan di antara kami dan saling menjaga," katanya.

Menurutnya, Polandia mempunyai sejarah panjang persahabatan dengan Muslim sejak zaman dulu. "Bila di negeri tetangga kami Muslim disudutkan, kami saling hormat-menghormati di sini," ujarnya.

Saat ini, jumlah umat Islam di negara ini tidak diketahui sejak sensus terakhir pada tahun 2002 tidak menanyakan agama warga negara. Namun, diperkirakan jumlah mereka hanya sekitar 10 ribu, dan yang terbesar adalah Muslim etnis Tatar, disusul Turki. Muslim Tatar ada di di negara itu pada akhir abad ke-14.

Di Polandia, tak ada izin khusus bila hendak mendirikan masjid. Mereka juga bebas mengenakan jilbab dan memegang teguh tradisi masing-masing. Liga Muslim Polandia menjadi payung bagi semua aliran di negeri ini.

Szahidewicz yang kini berusia 70 tahun, melayani komunitas Muslim di Bialystok, rumah bagi sekitar 300 ribu Muslim. DDia juga menjadi anggota Dewan Umum Katolik dan Muslim, sebuah organisasi yang mempromosikan saling pengertian dan bergerak di bidang dialog antaragama, khususnya Katolik dan Muslim.

Meskipun ada belum ada insiden besar sebesar kebencian rasial atau etnis antara masyarakat yang berbeda di negara ini, penduduk setempat sempat dikejutkan oleh sebuah demonstrasi kecil menentang pembangunan sebuah pusat kebudayaan Islam, termasuk sebuah masjid di Warsawa, yang dilakukan oleh hampir 100orang pada akhir Maret.

Namun umat Islam tak perlu buang-buang energi menggubrisnya. Karena pasa saat yang bersamaan, di seberang jalan kelompok lain yang terdiri dari lintas etnis dan agama meneriakkan slogan-slogan melawan Islamophobia.

Saat ini ada tiga masjid di Polandia, yang terakhir dibangun dekat Laut Baltik di sebelah utara pada tahun 1991, dua tahun setelah komunisme tumbang di negeri ini. Selain masjid, ada rumah-rumah doa kecil yang tersebar di seluruh negeri dimana masyarakat Muslim tinggal.

Szahidewicz menggarisbawahi bahwa kunci untuk mengatasi hambatan dan menjaga perdamaian antara kelompok-kelompok yang berbeda tak lain adalah saling menghormati satu sama lain. "Begitu banyak hal telah berubah dalam 600 tahun terakhir, tapi satu hal tetap sama: toleransi terhadap kami," ia menegaskan.

Red: Siwi Tri Puji.B
Sumber: Todays Zaman

Friday 7 January 2011

Bahaya Pacaran

Pikir-pikir lagi kalo mau pacaran!

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al Israa’ ayat 32). Ali r.a. berkata, Apakah kalian tahu perbuatan zina yang paling keji di sisi Allah? Semua bentuk zina adalah perbuatan keji di sisi Allah.

pacaran-thok-ae

Terlihat menyenangkan tapi hakikatnya menyengsarakan

Kemaren saya lumayan menjadi tersadar setelah membaca sebuah komentar seorang pembaca blog saya. Ia berkomentar mengenai masalah pacaran. Singkatnya, ia berpendapat bahwa, sudah menjadi rahasia umum kalo pacaran itu ujung-ujungnya nge-seks! Wow, setelah saya pikir-pikir, ‘apakah benar sudah separah itu’? Tapi ada benarnya juga pendapat beliau ini jika kita membaca data-data statistik tentang angka keperawanan yang semakin menipis di negara indonesia, bahkan dunia. Nge-seks (dalam bahasan kita) menurut bahasa Qur’annya ialah zina. Memang, zaman sekarang kebanyakan masyarakat tertipu dan lebih suka meng-ameliorasi bahasa, sehingga kedengarannya tidak lagi sebuah pelanggaran syariat agama. Istilah selingkuh, pacaran, nge-seks, making love, pada hakikatnya sama saja, yakni zina!

Seperti yang disinggung pada awal paragraf tadi, hilir dari interaksi yang ‘nggak halal’ antara dua insan yang bukan mahrom ialah ‘perzinahan’. Makanya, Allah swt mewanti-wanti hamba-Nya agar jangan deket-deket ma zina. Jikalau kita udah kejebak, akan sulit menghindarinya. Ibarat seseorang yang udah dikasi tahu bahwa kalo jalan itu rawan pembunuhan di siang hari, tapi dia masih aja lewat jalan itu, bahkan malam-malam hari. Bisa dipastikan orang itu nggak bakal selamat. Betapa bodohnya orang itu!

Laki-laki kalo udah kenal cewek –apalagi yang kurang-kurang agama- bakal menjadi seorang yang berotak liar. Pengennya mengeksploitasi kaum hawa agar nurut sama keinginannya. Ia merasa ialah laki-laki paling jantan se-dunia. Cewek juga, kalo udah sempat sekali aja merasakan nikmatnya ‘syurga dunia’, maka akan sulit berhenti. Semacam kecanduan gitu. Kedepannya jika tidak diantisipasi akan menjadi lebih parah lagi, seperti kerusakan mental dan spiritual, bahkan gak sedikit yang akhirnya jatuh ke lembah prostitusi dll. Na’udzubillah..Generasi apa yang bisa diharapkan jika semua perempuan di dunia telah rusak??

Jikalau mau merenung, sebenarnya kita yakin nggak sich bahwa sebenernya Allah itu Maha Penyayang?? Kalo iman kita yakin bahwa Allah itu pasti punya maksud baik dalam setiap larangannya, pastilah kita nggak bakal berbuat zina. Jangankan berbuat, ngelihat orang berpacaran aja mungkin kita akan iba. Zaman edan kayak sekarang, rasa-rasanya orang yang keukeuh ngejomblo sampai menikah, akan segera punah. Seluruh orang seolah harus berpacaran. Tabu banged kalo sampe nge-jomblo. Dan seperti yang disinggung di atas dan berdasarkan data-data statistik menunjukkan bahwa, hampir semua orang yang berpacaran melangsungkan ‘ritual’ ML, sebagai wujud dan ‘prestasi’ pacarannya.

Laki-laki punya seribu satu cara bila udah punya maunya sama perempuan. Bisa dengan rayuan gombal seribu puisi. Bisa dengan berpenampilan seolah-olah pria yang datang dari syurga. Ada yang make cara kasar juga, seperti ancaman, obat bius, dll. Apalagi zaman sekarang, media pornografi sangat gampang didapat dan dikonsumsi. Menurut data statistik juga, hampir semua remaja pernah menonton film blue, menyimpan, bahkan menjadi hiburan sehari-hari! Hampir dipastikan, peluang untuk melakukan ML itu sangat besar!! Bahkan ada beberapa hubungan ML dilakukan atsa dasar pacaran, tapi atas dasar pertemanan saja. Jika ada kesematan, kenapa tidak?? kata meka.

HUKUMAN YANG BERAT

Coba renungkan hukuman seperti apa yang akan diberikan Allah nanti di akhirat kepada orang yg pacaran (zina):



1. Melihat sang doi dengan mesra

hukumannya : Matanya akan dipenuhi dengan api neraka kemudian dimasukkan ke dalam neraka dalam keadaan hina.

Karena Nabi Muhammad saw bersabda: “Barang siapa yang memandang seorang wanita (yang tidak halal) baginya, maka Allah akan memenuhi kedua matanya dengan api dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam neraka” (Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa dari Abi Hurairah)

2. Bermanja, bermesraan dan bercanda dengan sang pacar

hukumannya: dia akan ditahan selama seribu tahun untuk setiap kata yang diucapkan

Karena Nabi Muhammad saw bersabda: barang siapa yang bersenda gurau dengan seorang wanita/laki2 (yg bukan mahromnya), maka dia akan ditahan selama seribu tahun untuk setiap kata yang diucapkan di dunia. (Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa dari Abi Hurairah)

3. Memegang, menggenggam dan menggandeng tangan si doi

hukumannya: maka di hari kiamat dia akan datang dalam keadaan dibelenggu tangannya di atas leher, kemudian diperintahkan untuk masuk ke dalam neraka.

Karena Nabi Muhammad saw bersabda: “Barang siapa yang berjabat tangan dengan seorang wanita (yang) haram (baginya) maka di hari kiamat dia akan datang dalam keadaan dibelenggu tangannya di atas leher, kemudian diperintahkan untuk masuk ke dalam neraka.” (Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa dari Abi Hurairah)

3. ML dengan pacar (ini paling parah..)

hukumannya:

(1) Tidak akan masuk surga (2) Di masukkan ke dalam neraka yg sempit bersama ahli zina lainnya dengan keadaan telanjang dan tersiksa.(3) Kelaminnya berdarah dan bernanah yang menjadi sumber bau busuk di akhirat.

Berdasarkan hadits: Nabi saw menceritakan :

Semalam aku melihat dua orang yang datang kepadaku. Lantas mereka berdua mengajakku keluar. Maka, aku berangkat bersama keduanya. Kemudian keduanya membawaku melihat lubang (dapur) yang sempit atapnya dan luas bagian bawahnya, menyala api, dan bila meluap apinya naik orang-orang yang di dalamnya sehingga hampir keluar. Jika api itu padam, mereka kembali ke dasar. Lantas aku berkata, Apa ini? Kedua orang itu berkata, Mereka adalah orang-orang yang telah melakukan zina.

(Isi hadis tersebut kami ringkas redaksinya. Hadis di ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Nabi saw bersabda: Barang siapa yang memiliki kesempatan untuk menggauli seorang wanita atau budak wanita lantas dia melakukannya, maka Allah akan mengharamkan surga untuknya dan akan memasukkan dia ke dalam neraka. (Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa dari Abi Hurairah)
Sesungguhnya akan dikirim kepada manusia sebuah aroma bisuk pada hari kiamat, sehingga semua orang yang baik maupun orang yang buruk merasa tersiksa dengan bau tersebut. Bahkan, aroma itu melekat di setiap manusia, sehingga ada seseorang yang menyeru untuk memperdengarkan suaranya kepada semua manusia, Apakah kalian tahu, bau apakah yang telah menyiksa penciuman kalian?Mereka menjawab,Demi Allah, kami tidak mengetahuinya. Hanya saja yang paling mengherankan, bau tersebut sampai kepada masing-masing orang dari kita. Lantas suara itu kembali terdengar, Sesungguhnya itu adalah aroma alat kelamin para pezina yang menghadap Allah dengan membawa dosa zina dan belum sempat bertobat dari dosa tersebut. (Dari Ghazwan ibn Jarir, dari ayahnya bahwa mereka berbicara kepada Ali ibn Abi Thalib).

SOLUSINYA?

Masih adakah jalan keluar dari permasalahan ini? Tentu ada, jalan tol bebas bahaya yang disediakan oleh Allah ialah: menikah bagi yang mampu, dan berpuasa bagi yg merasa belum mampu.

Alangkah nikmatnya pernikahan islami. Nikah seorang mukmin itu diniatkan untuk ibadah, jadi nggak mungkin sampai selingkuh. Rumah tangga akan menjadi sakinah mawaddah. Generasi yang dihasilkan juga menjad generasi unggul.

Allah berfirman, artinya: Dan nikahilah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah),.. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (24:32) Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. (24:33). Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (24:30).

Ingat! Awal sebuah pacaran ialah pandangan yang haram. Awalnya dari mata turun ke hati, dari hati turun ke lutut. Kalo udah nyampe lutut bisa bahaya! Bagi yang terlanjur berdosa (zina) selalu ada pintu taubat jika benar-benar ingin kembali. Wallahu a’lam

neraka

Allah berfirman: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al Israa’: 32)

Sumber : http://azansite.wordpress.com (bukan blog jm)

Kemaren saya lumayan menjadi tersadar setelah membaca sebuah komentar seorang pembaca blog saya. Ia berkomentar mengenai masalah pacaran. Singkatnya, ia berpendapat bahwa, sudah menjadi rahasia umum kalo pacaran itu ujung-ujungnya nge-seks! Wow, setelah saya pikir-pikir, ‘apakah benar sudah separah itu’? Tapi ada benarnya juga pendapat beliau ini jika kita membaca data-data statistik tentang angka keperawanan yang semakin menipis di negara indonesia, bahkan dunia.

Nge-seks (dalam bahasan kita) menurut bahasa Qur’annya ialah zina. Memang, zaman sekarang kebanyakan masyarakat tertipu dan lebih suka meng-ameliorasi bahasa, sehingga kedengarannya tidak lagi sebuah pelanggaran syariat agama. Istilah selingkuh, pacaran, nge-seks, making love, pada hakikatnya sama saja, yakni zina!

Seperti yang disinggung pada awal paragraf tadi, hilir dari interaksi yang ‘nggak halal’ antara dua insan yang bukan mahrom ialah ‘perzinahan’. Makanya, Allah swt mewanti-wanti hamba-Nya agar jangan deket-deket ma zina. Jikalau kita udah kejebak, akan sulit menghindarinya. Ibarat seseorang yang udah dikasi tahu bahwa kalo jalan itu rawan pembunuhan di siang hari, tapi dia masih aja lewat jalan itu, bahkan malam-malam hari. Bisa dipastikan orang itu nggak bakal selamat. Betapa bodohnya orang itu!

Laki-laki kalo udah kenal cewek –apalagi yang kurang-kurang agama- bakal menjadi seorang yang berotak liar. Pengennya mengeksploitasi kaum hawa agar nurut sama keinginannya. Ia merasa ialah laki-laki paling jantan se-dunia. Cewek juga, kalo udah sempat sekali aja merasakan nikmatnya ‘syurga dunia’, maka akan sulit berhenti. Semacam kecanduan gitu. Kedepannya jika tidak diantisipasi akan menjadi lebih parah lagi, seperti kerusakan mental dan spiritual, bahkan gak sedikit yang akhirnya jatuh ke lembah prostitusi dll. Na’udzubillah..Generasi apa yang bisa diharapkan jika semua perempuan di dunia telah rusak??

Jikalau mau merenung, sebenarnya kita yakin nggak sich bahwa sebenernya Allah itu Maha Penyayang?? Kalo iman kita yakin bahwa Allah itu pasti punya maksud baik dalam setiap larangannya, pastilah kita nggak bakal berbuat zina. Jangankan berbuat, ngelihat orang berpacaran aja mungkin kita akan iba.

Hai laki-laki!! Pikirkan, apakah lo rela kalo ibu lo dizinai? Pikirkan apakah lo suka adik lo dipermainkan laki-laki idung belang? Apakah lo ridho kalo bibi kita disetubuhi dengan seseorang yang gak bertanggung jawab? Tentu nggak khan? Bayangin jika seluruh orang di dunia ini saling berzina? Apa bedanya dengan binatang yang nggak pake aturan??

Zaman edan kayak sekarang, rasa-rasanya orang yang keukeuh ngejomblo sampai menikah, akan segera punah. Seluruh orang seolah harus berpacaran. Tabu banged kalo sampe nge-jomblo. Dan seperti yang disinggung di atas dan berdasarkan data-data statistik menunjukkan bahwa, hampir semua orang yang berpacaran melangsungkan ‘ritual’ ML, sebagai wujud dan ‘prestasi’ pacarannya.

Laki-laki punya seribu satu cara bila udah punya maunya sama perempuan. Bisa dengan rayuan gombal seribu puisi. Bisa dengan berpenampilan seolah-olah pria yang datang dari syurga. Ada yang make cara kasar juga, seperti ancaman, obat bius, dll. Apalagi zaman sekarang, media pornografi sangat gampang didapat dan dikonsumsi. Menurut data statistik juga, hampir semua remaja pernah menonton film blue, menyimpan, bahkan menjadi hiburan sehari-hari! Hampir dipastikan, peluang untuk ML itu sangat besar.

Akhir-akhir ini muncul sebuah wacana untuk membuat undang-undang pacaran. Diwacanakan perlunya UU khusus dalam berpacaran. Sehingga pacaran bisa dipertanggungjawabkan secara hukum bila terjadi ‘pelanggaran-pelanggaran’ semacam kekerasan dalam berpacaran dll. Wacana ini muncul karena ada sebuah pengaduan dari seorang cewek yang disiksa oleh cowoknya, keduanya baru duduk di bangku SMP! Si cewek disiksa karena nggak mau diajak ML (baca:zina) oleh cowoknya ini. Akhirnya si cewek membawa kasusnya ke pihak kepolisian. Sidik punya sidik, cewek ini ditanya kenapa mau-maunya pacaran dengan cowok itu? Apa coba alasannya? Alasannya karena semua temennya pada pacaran semua! Dia merasa minder kalo nggak pacaran juga!! Aduh,…

Istilah ‘pacaran sehat’ juga sebetulnya bukan solusi! Justru inilah yang akan menjebak. Karena tiada laki2 dan wanita bukan mahrom berdua-duaan mojok (baca:khalwat) kecuali ketiganya adalah setan. Nggak ada yang bisa menjamin dua sejoli ini lolos mpe jenjang pernikahan dengan selamat tanpa ‘kecelakaan’ dulu. Kalo pun ada yang sukses pacaran sehatnya sampai pernikahan, maka pernikahannya tidak akan langgeng. Karena laki2nya sudah merasa puas menghisap ‘madu’ sang istri sebelum dinikahi dulu. Dan kebanyakan niatnya juga salah, karena penikahan tidak diniatkan ibadah tapi dianggap sebagai paripurna ‘kisah cinta’. Kalo orang yang sudah menjadi paripurna biasanya pesiun khan??

Masih adakah jalan keluar dari permasalahan ini? Tentu ada, jalan tol bebas bahaya yang disediakan oleh Allah ialah: menikah! Alangkah nikmatnya pernikahan islami. Nikah seorang mukmin itu diniatkan untuk ibadah, jadi nggak mungkin sampai selingkuh. Rumah tangga akan menjadi sakinah mawaddah. Generasi yang dihasilkan juga menjad generasi unggul. Allah berfirman, artinya: Dan nikahilah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah),.. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (24:32)

Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. (24:33). Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (24:30).

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,..(24:31)

Ingat! Awal sebuah pacaran ialah pandangan yang haram. Awalnya dari mata turun ke hati, dari hati turun ke lutut. Kalo udah nyampe lutut bisa bahaya! Bagi yang terlanjur berdosa (zina) selalu ada pintu taubat jika benar-benar ingin kembali. Wallahu a’lam

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms