Saturday, 7 November 2009

Herbal alami tetap memiliki efek samping


Beberapa tahun belakangan ini terapi herbal menjadi alternatif penyembuhan penyakit. Kendati berbahan alami, terapi herbal bukan tanpa efek samping loh.

Karena ada sebuah pengalaman seorang pria penderita diabetes yang mendadak mengalami impotensi setelah rutin mengkonsumsi buah pare untuk menurunkan gula darahnya. Usut punya usut, ternyata hal itu disebabkan buah pare yang dikonsumsi adalah mentah dan overdosis!

Endah Lasmadiwati, seorang praktisi herbal di Jakarta, belum lama ini menuturkan kasus "kecelakaan" lain setelah mengkonsumsi buah mahkota dewa dan temu putih yang dijadikan andalan untuk penumpas sel kanker. Selain sakit tenggorokan mendadak, pasien yang bersangkutan justru mengalami perdarahan.
"Biji mahkota dewa memang tidak boleh dikonsumsi, karena sangat beracun. Selain itu buah mahkota dewa juga temu putih jangan diminum selagi haid, akan memperhebat perdarahan. Khasiatnya memang menumpas sel kanker sekaligus menggerus dinding rahim. Harus hati-hati, ada aturannya, terutama soal dosis," kata pemilik Kebun Tanaman Obat Taman Sringganis, di kota hujan Bogor itu.
Kasus bengkak wajah setelah minum ramuan jamu, banyak ditulis oleh media massa. Ini disebabkan oleh kenakalan para produsen dengan menambah bahan-bahan kimia aktif. Bengkak mata karena salah kompres dengan teh celup chamomille yang mestinya teh biasa, adalah contoh kurang pengetahuan para pengguna herbal di sini.
Ginko, herbal yang makin laris untuk memompa daya ingat itu juga tidak aman 100 persen. Terapi herbal itu hanya akan efektif jika penurunan daya ingat disebabkan oleh karena melemahnya aliran darah ke otak. "Kondisi seperti ini bisa diperbaiki dengan konsumsi ginko. Bagaimana jika melemahnya daya ingat disebabkan oleh faktor lain, misalnya ketidakseimbangan hormonal," kata Endah mempertanyakan.
Hal senada dikemukakan dokter yang juga herbalis dari Jakarta, Anton Budiono. Katanya, herbal memang potensial sebagai obat, karena warisan alam ini akan menjadi pilar terapi masa depan. Namun sayang, kekayaan herbal Indonesia belum semuanya teruji kelayakannya sebagai bahan terapi. Juga, karena herbal belum pernah secara khusus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dokter di sini, sehingga masih sulit untuk menstandarisasikannya.
"Dengan demikian siapa akan menjamin mutunya," katanya.
Untuk bisa dipakai sebagai bahan terapi, tanaman obat harus lulus melewati penelitian fisk, kimiawi, farmakologis, biologis, uji toksisitas (racun). Hingga kini para dokter masih enggan meresepkan tanaman obat karena masih kurang jelasnya informasi tentang khasiat, cara penggunaan dan efek sampingan bahan tanaman obat. Pekerjaan tersebut di Indonesia saat ini tidak mudah dilakukan mengingat memerlukan biaya riset yang tidak sedikit.
Sebagai gambaran, ia memaparkan hasil penelitian tanaman obat di Amerika Serikat. Tahapan penelitian untuk menentukan zat aktif satu tanaman saja memerlukan biaya 15-20 juta dollar, dan memerlukan waktu penelitian 12 tahun! Nah, mampukah Indonesia?
Indonesia sangat tertinggal dalam hal penelitian ilmiah berkaitan dengan obat tradisional, bahkan dibanding negara-negara di Asia lain seperti India, Korea, Jepang. Jadi pemakaian obat tradisional saat ini masih bersifat empiris artinya berdasar dosis dan efek yang didapat dari pengalaman yang sangat bervariasi buat masing-masing orang atau dari daerah ke daerah.
Meski demikian herbal tidak sepenuhnya aman, karena tanaman obat pun mengandung racun, dan penggunaannya memerlukan berbagai kondisi yang berbeda. Misalnya Echinacea (yang biasa digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan flu) sebaiknya tidak dikonsumsi mereka yang mempunyai gangguan otoimun, karena akan mempergiat sistem imun yang sudah terlalu aktif.
"Epedhra dan licorise akan membuat pasien darah tinggi semakin parah. Begitu juga ginko dan jahe, dosis konsumsinya harus diperhatikan terutama bagi pasien-pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah," katanya.
Ditanyakan lebih bagus mana, herbal segar atau yang sudah dikeringkan? Menurut Anton Budiono, efek herbal segar dan kering sama saja, hanya soal dosis saja, karena yang telah dikeringkan atau diekstrak lebih pekat konsentrasinya. Pengeringan sangat bermanfaat, karena ada herbal tertentu yang tumbuh hanya pada musim tertentu.
"Untuk kasus akut seperti flu, sebaiknya herbal dikonsumsi dalam bentuk seduhan. Sedangkan kasus kronis, herbal dalam bentuk pil, tablet maupun kapsul. Sirup lebih mudah diberikan kepada anak-anak," katanya.
Ditambahkan, tinctur bisa diberikan jika pasien bisa menerima alkohol (ada pasien yang menolak alkohol). Dalam pengobatan Cina tradisional arak atau alkohol bersifat menghangatkan dan melancarkan sirkulasi darah sehingga bisa memperkuat efek pengobatan. Lebih-lebih pada kasus penyakit 'yin/dingin' dan gangguan sirkulasi darah.
Disinggung soal cara menyimpan herbal yang aman, Anton mengatakan, untuk herbal segar dapat disimpan dengan cara membungkusnya rapat dalam tempat yang tertutup rapat lalu dimasukkan lemari es, bisa tahan sampai seminggu.
Sedangkan herbal kering bisa tahan lebih lama, tetapi efek panas, cahaya, oksigen (udara) tetap berpengaruh. Herbal aromatik seperti chamomile, peppermint dengan bahan aktif yang terikat minyak esensial mudah menguap saat bereaksi dengan oksigen dan panas.
"Sebaiknya di tempatkan dalam wadah kaca yang tertutup rapat, simpan dalam gelap, kering dan dingin, jauhkan dari panas matahari. Jika penyimpanananya benar, herbal kering (bunga dan daun) bisa tahan sampai setahun, sedang kulit kayu dan akar kering bisa sampai 2 tahun," katanya.
Liquid extract paling stabil, namun masih juga rusak oleh panas, cahaya dan udara (oksigennya). Jika disimpan dalam wadah yang tertutup selalu rapat, kekuatan liquid bisa bertahan hingga 3 tahun atau lebih.
Kapsul dan tablet sangat tidak stabil karen selama proses dihancurkan menyebabkan penguraian. Simpan dalam kering, dingin, gelap, jangan lebih dari 3 bulan. Dalam bentuk minyak, sangat peka terhadap panas. Paling baik, dalam lemari es, bisa tahan 6 bulan.
Seberapa cepat herbal bereaksi ? Menurut Anton, tergantung herbal dan kondisi kesehatan kita/kondisi penyakitnya. Misalnya untuk keadaan akut, (kembung dan mual) dengan minum teh jahe, hasilnya akan terlihat 30 menit hingga sejam. Lain lagi untuk keadaan pengobatan jangka panjang, misal (gangguan keseimbangan hormonal) semacam menopause (dengan mengkonsumsi black cochos) bisa tampak Ihasilnya sekitar 3 bulan.
"Herbal bekerja dengan cara memberi energi pada organ tubuh, kelenjar, dan menyeimbangkan kondisi tubuh. Ini tentu memerlukan waktu untuk melihat hasilnya," tuturnya.
Apakah sebaiknya dalam keadaan perut kosong? Tidak ada aturan umum, tetapi biasanya herbal yang bersifat tonik (umumnya berasa manis dan tidak merangsang lambung) diminum sebelum makan agar penyerapannya maksimal, apalagi jika herbal tersebut mahal harganya (misal ginseng).
Berapa lama herbal boleh diminum ? Efektifitas herbal ternyata ada jangka waktunya, bergantung pada kondisi penyakit dan sifat herbal. Kondisi penyakit: jika kasusnya akut seperti diare, flu, maka herbal bisa diminum setiap 3-4 jam sekali dan dihentikan setelah kondisi membaik. Sedangkan pada kasus penyakit kronis, misal jerawat, rematik, hipertensi, kolesterol, biasanya herbal harus diminum dalam waktu yang lebih lama.
Ditambahkan, waspadai jika belum lebih dari satu jam mengkonsumsi herbal, muncul gejala mual, diare, pusing, berkeringat deras. Hentikan mengkonsumsi herbal dan segera konsultasikan kepada ahli herbal atau dokter. "Mungkin Anda perlu mengingat-ingat, selain herbal yang baru Anda minum, Anda juga sedang mengkonsumsi obat apa saja," katanya menandasakan. (Tri Wahyuni), 4 Sept 2005.

Sumber :
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=120307
9 Mei 2009

Sumber Gambar :
http://www.klikdokter.com/userfiles/herbal.jpg

Saturday, 31 October 2009

Sepatu Boots Modern




Columbia Bugathermo boots: sepatu pertama di dunia dengan pemanas di dalamnya

Columbia Bugathermo Boot adalah sepatu model boot pertama di dunia yang mempunyai pemanas di dalamnya, keren engga tuh?

Sepatu boot ini menggunakan baterai isi ulang untuk mengeluarkan panas di dalam sepatu yang bisa memberikan kehangatan di kaki pada saat anda mendaki gunung atau bahkan tinggal di daerah dingin.

Di bagian samping sepatu juga ada tombol pengatur dan lampu LED yang berguna untuk mengetahui tingkat panas yang diinginkan.

Baterainya sendiri dapat memberi kehangatan selama 3 – 8 jam, tergantung dari tingkat panas yang diinginkan.

Columbia Bugathermo Boot dijual dengan harga US$ 250 (sekitar Rp. 2,5 juta), murahlah dibanding anda harus mati kedinginan. :-)

Sumber berita Satu dan Dua
Columbia Bugathermo hiking boots are heated, rechargeable

Jepang Fanatic Pada Film Animasi Gundam







Sudah banyak foto Gundam dengan tinggi 18 m yang bisa kita temukan di internet, termasuk di Flickr tetapi pasti tidak ada satu fotopun yang mengambil foto dengan berpose di pundak Gundam Robot ini.

Inilah kesempatan bagi anda yang ingin berfoto di pundak Gundam, Green Tokyo Gundam Project Committee sebagai perusahaan yang membuat Gundam Robot ini telah mengumumkan acara pelelangan di Yahoo Auction Jepang dan pemenangnya akan berkesempatan berpose di pundak Gundam dan diabadikan fotonya oleh fotografer profesional.

Semua orang boleh ikut acara pelelangan ini tentunya dan sejauh ini, sampai tanggal berita ini kami tulis, pelelang tertinggi sudah mencapai 2.601.000 Yen (sekitar Rp. 280 jutaan).

Yup, 280 jutaan Rupiah hanya untuk berfoto diatas pundak Robot Gundam. Ada yang mau ikutan lelang foto bersama Gundam ini?? :D

Robot Jam Alarm


Mr. Wake: jam alaram yang berlari dan sulit untuk ditangkap



Masih ingat dengan Clocky, jam alaram yang bisa berlari? Kami sangat suka Clocky tapi sayangnya dia tidak cukup pintar untuk menghindar dari kejaran anda, berbeda dengan yang satu.

Mr. Wake boleh dibilang adalah versi lanjutan dari Clocky walaupun ini tidak dijual dan merupakan hasil kreasi seseorang bernama Isotope.

Prinsipnya sama dengan Clocky, begitu alaram berbunyi maka jam ini akan lari dan untuk membuatnya diam, anda harus mengejar, menangkap dan menekan tombol "Snooze".

Bedanya adalah Mr. Wake ini mempunyai sensor IR yang otomatis akan membuat Mr. Wake ini akan terus berlari apabila ada sebuah benda, tepatnya tangan yang berada di atasnya.

Dan berarti selama anda masih terus mengejarnya berarti alaram akan terus berbunyi dan diharapkan anda tentu saja dapat terbangun dari mimpi segera. :D

Karena memang Mr. Wake dibuat sendiri maka biaya yang dikeluarkannya juga cukup murah yaitu sekitar US$ 80.00, ada yang mau coba membuatnya? :D

Friday, 14 August 2009

Sanko USB Microscope


USB Microscope sepertinya lebih cocok dijadikan sebagai alat untuk bermain anak-anak tetapi yang satu ini menurut kami orang dewasa pasti menyukainya juga.

Sanko USB Microscope adalah sebuah mikroskop kecil dengan koneksi USB yang bisa memperbesar sebuah benda sampai 150 kali.



Berbeda dengan yang lainnya, mikroskop ini bisa digunakan bersama tempat (stand) atau bisa dilepas untuk mengambil foto/ pembesaran yang mungkin agak sulit untuk diletakkan di tempat yang tersedia.

Sanko USB Microscope juga telah dilengkapi dengan sebuah kamera yang bisa mengambil foto sampai 2 megapixels.

Dalam paket penjualannya juga telah dilengkapi dengan "ear canal" yang bisa digunakan untuk mengambil foto apa yang ada di dalam telinga anda. :-)

Untuk softwarenya sendiri, juga dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang bisa kita gunakan untuk lebih mengeksplor apa yang sedang kita teliti.

Harga untuk Sanko USB Microscope adalah 12.550 (sekitar Rp. 1,3 jutaan).



Sumber berita Sanko USB Digital Microscope

Tuesday, 28 July 2009

Wisata Muda - mudi desa


Kawasan Air Terjun ( Coban Rondo )


Suket tok . . .


Cover boy majalah nuansa edisi 2090


The Genks


Just arrival

Thursday, 21 May 2009

Aneh Tapi Nyata


Telur bertuliskan Asma ALLOH


No comment from me . . . !


Gambar di aas membuktkan bahwa, sepatu para kaum hawa memang mahal.


Melamar kerja tapi harus lewat lubang anus ( Inilah salah satu cara untuk menarik simpati perusahaan2 yg sedang mencari pegawai baru !). Ada - ada saja.


Kucing Berwajah 2 ("Yang satunya suka ayam satunya suka Nasi, ....... just kidding")

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms